Senin, 24 September 2012

Desain Desain Stadion Liga Italia

Juventus

Bukan sekedar stadion biasa, Juventus Arena didesain begitu modern dengan berbagai fasilitas layaknya stadion kategori bintang 5 lainnya.
Manuver Juve ini membuat panas klub-klub Italia lainya, bukan hanya klub yang selama ini mapan dipapan atas saja melainkan beberapa klub di Serie B juga berencana membangun stadionnya masing-masing.
Selama ini para klub Italia selalu menggunakan stadion milik pemeritah daerah dimana mayoritas kondisi stadion-stadion tersebut “kuno” jika dibandingkan dengan stadion di Inggris atau Jerman.
Berikut desain beberapa stadion milik klub Italia yang mulai dibangun dan akan segera dibangun tahun depan:
AC Pisa 1909 (Divisi Lega Pro/Serie C1)
Kapasitas 20 ribu tempat duduk, dalam proses negosiasi dengan pemerintah daerah guna penggunaan lahan

AS Roma








Kapasitas 55 ribu tempat duduk direncanakan selesai 2014


Atalanta











25 ribu tempat duduk, direncanakan akan digunakan mulai musim 2013/2014

Bologna








Kapasitas 30 ribu tempat duduk


Cagliari
Kapasitas 23600 tempat duduk, direncanakan selesai 2013


Venezia (Serie D)
Kapasitas 30 ribu tempat duduk, dalam proses negosiasi lahan


Verona (Serie B)
30 ribu tempat duduk


Salernitana (Serie D)
Kapasitas 40 ribu tempat duduk, dalam proses negosiasi lahan


SS Lazio
45 ribu tempat duduk, manajemen Lazio sedang bernegoasiasi dengan pemerintah daerah setempat untuk ijin penggunaan lahan


Udinese
Terdapat 30 ribu tempat duduk, dalam proses pembangunan direncanakan akan digunakan musim 2013/2014


Sampdoria
Disebutkan sebagai salah satu stadion paling modern di Italia, menghabiskan dana 190 miliar euro dengan kapasitas 34 ribu tempat duduk, rencana akan digunakan tahun 2014


Stadion San Siro


Sebuah hadiah dari Pirelli

Stadion San Siro (dinamai berdasarkan seorang Santo yang mendapatkan sebuah kapel di pinggir kota ini) merupakan hadiah dari presiden Milan Piero Pirelli (menjabat dari 1909 selama 20 tahun) buat 'Milan-nya’. Stadion ini dibangun dalam waktu hanya 13 dan setengah bulan berkat kerja keras 120 pekerja bangunan. Total biaya pembangunannya mencapai 5 juta lira yang nilainya saat ini sama dengan 4,5 juta euro. Stadion ini didesain oleh Ulisse Stacchini, arsitek yang punya karya besar seperti Stasiun Pusat Milan, dan insinyur terkenal, Alberto Cugini.

Peresmian

San Siro didesain berdasarkan stadion model Inggris, hanya untuk sepakbola dengan empat tribun yang berkapasitas 35.000 penonton. Stadion itu dibuka pada 19 September 1926, saat Inter mengalahkan Milan 6-3. Pertandingan liga pertama di stadion ini dimainkan pada 19 September 1926 saat Milan kalah 1-2 dari Sampierdarenese sementara laga internasional pertama dimainkan pada 20 Februari 1927 di mana Italia imbang 2-2 dengan Cekoslowakia. Hingga akhir tahun 1945, San Siro hanya menjadi properti eksklusif Milan sementara Inter memainkan laga kandang mereka di Arena di pusat kota. Sejak saat itu “Teater Sepakbola” ini telah mengalami banyak renovasi hingga terciptanya monumen sepakbola seperti sekarang.

Perluasan pertama

Milan menjual stadion ini ke dewan kota pada 1935 dan tiga tahun kemudian dibuat keputusan untuk memperluas tribun. Sepakbola semakin menjadi fenomena masal sehingga San Siro harus diperluas untuk memenuhi tuntutan itu. Arsitek Rocca dan Insinyur Calzolari diberi tugas itu dan mereka memanfaatkan struktur yang sudah ada yang mendukung interiornya untuk membangun lereng eksternal untuk memudahkan akses ke stadion. Pada 1952, kapasitasnya ditargetkan 150.000 penonton, tapi setelah diskusi dengan dewan kota jumlah itu ditolak. Setelah menghabiskan 5,1 juta lira untuk memodernisasi stadion, peresmian dilakukan pada 13 Mei 1939 saat Italia imbang 2-2 dengan Inggris. Jumlah pemasukan dari penjualan tiket untuk laga itu mencapai 1,2 juta lira.

Pengembangan kedua

Pekerjaan untuk perluasan kedua stadion tersebut dimulai pada 1954 dan 12 bulan kemudian, pada 26 Oktober 1955, stadion itu dibuka dengan kapasitas 85.000 penonton. Set lampu sorot pertama dipasang pada 1957 dan yang diikuti pemasang papan skor elektronik pada 1967. Lampu-lampu sorot itu dimodernisasi pada 1979 saat level kedua dibangun. Stadion utu kemudian secara resmi diganti namanya sebagai penghormatan terhadap Giuseppe Meazza, pemain Inter dan Milan yang terkenal pada 1930 dan 1940-an, pada 3 Maret 1980. Pada 1986, level pertama menjadi sektor tempat duduk bernomor dan berwarna. Tribun utama berubah menjadi merah, tribun di sekitarnya dan menghadap ke sana diwarnai jingga, tribun utara di belakang gawang diwarnai hijau dan tribun selatan tempat para fans Milan berkumpul diberi warna b ru.

Ring Ketiga

Menyambut Piala Dunia 1990 Kotapraja Milan memutuskan untuk memugar stadion “Meazza” setelah mereka menolak usulan untuk membangun stadion baru dengan alasan biaya tinggi dan waktu terbatas. Usulan pertama adalah mendesain proyek futuristik dan menakjubkan: pembangunan ring ketiga dan atap untuk menaungi semua penonton. Proyek yang didesain oleh Arsitek Giancarlo Ragazzi, Arsitek Enrico Hoffer dan Insinyur Leo Finzi, ini adalah pembangunan ring ketiga di tribun yang bertumpu pada tiang independen yang didesain disekitar bangunan stadion. Struktur ring kewtiga yang baru ini bertumpu pada 11 menara silinder yang dibuat dari beton. Menara-menara ini juga menyediakan akses ke tribun dan berbagai layanan dan berdiri terpisah dari bangunan yang sudah ada. Empat dari menara ini juga menopang balok-balok atap. Untuk memberikan kenyamanan maksimal, semua tempat duduk baru bersifat ergonomis, diberi nomor dan diwarnai dengan empat warna berbeda untuk menunjukkan empat sektor utama di stadion. Ke-85.700 penonton dinaungi oleh atap melengkung yang terbuuat dari polikarbon. Setelah itu dipasang sebuah sistem drainase baru dan pemanas dan sebuah sistem lampu sorot. Pada 8 Juni 1990 stadion itu menggelar upacara pembukaan Piala Dunia dengan pertandingan perdana Argentina lawan Kamerun. Sejak itu “Scala del Calcio” menjadi ajang gairah jutaan fans. Pada musim panas 2008, untuk memenuhi standar baru UEFA, kapasitas stadion telah menjadi 80.018 penonton.

Figur

Untuk merampungkan bangunan ini dibutuhkan 10.000 kwintal semen, 3500 meter kubik pasir dan 1500 kwintal besi. Untuk menandai lapangan dibutuhkan 80kg kapur untuk menggarisi dimensi dengan panjang 105 meter dan lebar 68 meter. Balok-balok pembatas berjumlah 204 masing-masing dengan panjang 296 meter dan berat 1100 dan 2000 ton. Atapnya dilengkapi dengan 256 lampu sorot yang memancarkan sinar 3500 watt. Untuk membangun konstruksi utama dipasang dua mesin derek setinggi 64 meter. Di dalam stadion terdapat sejumlah pintu keluar darurat dan sebuah elevator servis dengan kapasitas berat 1000 kg. Stadion San Siro terletak di seberang lintasan balap kota dan 6 kilometer dari pusat kota Milan.

Tak hanya sepakbola

Stadion San Siro adalah simbol kota Milan (seperti Scala dan Duomo) dan bangunan ini terkenal tak hanya untuk sepakbola, tapi juga event-event besar lainnya yang mengukir sejarah. Contohnya pertandingan tinju antara Duilio Loi dan Carlo Ortis (1 September 1960), duel ulangan dari perebutan gelar juara dunia kelas welter junior. Ada 53.043 orang saat itu, 8 ribu di antaranya berada di dekat ring tinju. Pertarungan itu dimenangi oleh petinju Italia, Loi dan menghasilkan 130 juta lira. Stadion itu juga juga pernah digunakan untuk menggelar konser musik. Bob Marley (27 Juni 1980) menampilkan aksinya di Tribun Utara. Ada 90 ribu orang yang datang menyaksikan pemusik jamaika itu. Pemandangan serupa saat pertunjukkan Bruce Springsteen (1985). Tribun Merah pernah digunakan untuk menggelar event disko terbuka. Kini, di bawah Tribun Selatan, ada sebuah museum yang menampilkan semua sejarah A.C. Milan dan Inter F.C. lewat memorabilia dari orang-orang yang membuat sejarah itu. Stadion itu dikunjungi oleh 50 ribu orang saat tak ada pertandingan. Sejak 1 Juli 2000 San Siro diurus bersama oleh A.C. Milan dan Inter F.C.

Senin, 17 September 2012

Summer Transfer Serie A

Summer Transfer Serie-A 2012

Atalanta
Masuk:  Davide Brivio (Lecce, 2,5 juta euro), German Denis (Udinese, 5 juta euro), Davide Zappacosta (Avellino), Riccardo Cazzola (Juve Stabia, 1 juta euro), Facundo Parra (Independiente, pinjam), Carlos Matheu (Independiente), Guglielmo Stendardo (Lazio), Davide Biondini (Genoa, pinjam), James Troisi (Juventus, 2 juta euro), Giuseppe De Luca (Varese, pinjam)

Bologna
Masuk:  Mathias Abero (Nacional Montevideo), Roger Carvalho (Tombense, pinjam), Gianluca Curci (Roma, pinjam), Robert Acquafresca (Genoa, 2,5 juta euro) Francesco Finocchio (Parma), Cristian Pasquato (Udinese, pinjam), Marti Riverola (Barcelona B, bebas), Alessandro Marchi (Piacenza), Marco Motta (Juventus, pinjam), Tiberio Guarente (Sevilla), Cesare Natali (Fiorentina), Manolo Gabbiadini (Juventus, pinjam), Michele Pazienza (Juventus, 440.000 pounds), Alberto Gilardino (Genoa)

Cagliari
Masuk:  Danilo Avelar (Karpaty Lviv, pinjam), Sebastian Eriksson (Goteborg, 1,5 juta euro), Thiago Ribeiro (Rentistas, 4 juta euro), Mauricio Pinilla (Palermo, 3,2 juta euro), Daniele Dessena (Sampdoria, 2 juta euro), Luca Rossettini (Siena, 1,5 juta euro), Vincenzo Camilleri (Reggina), Federico Casarini (Bologna, pinjam), Vlado Smit (bebas transfer)

Catania
Masuk:  Alberto Frison (Vicenza, 900 ribu pounds), Mirko Antenucci (Torino, 1,1 juta pounds), Souleymane Doukara (Vibonese), Takayuki Morimoto (Novara), Amidu Salifu (Fiorentina, pinjam), Marco Fiore (Milazzo, bebas), Lucas Castro (Racing Club, 2 juta euro), Alexis Rolin (nacional, 2,6 juta euro), Jean Mbida (Vicenza, bebas), Sadmir Zekovic (Malmo),

Chievo Verona
Masuk:  Adrian Stoian (Roma, 500 ribu euro), David Di Michele (Lecce, bebas), Isaac Cofie (Genoa), Roberto Guana (Cesena), Pavol Farkas (Vaslui, bebas), Filippo Fondi (Lumezzane), Paul Papp (Vaslui, 2,5 juta euro), Marco Rigoni (Novara), Dario Dainelli (Genoa,bebas transfer), Mamadou Samassa (Valenciennes, bebas transfer)
Fiorentina
Masuk:  Cristiano Lupatelli (Genoa, bebas), Facundo Roncaglia (Boca Juniors, bebas), Mounir El Hamdaoui (Ajax, 800 ribu euro), Mattia Cassani (Palermo, 3,5 juta euro), Ahmed Hegazy (Ismaily, 1,5 juta euro), Matias Fernandez (Sporting, 3 juta euro), Emiliano viviano (Palermo, Pinjam), Francesco Della Rocca (Palermo, pinjam), Borja Valero (Villarreal, 7 juta euro), Gonzalo Rodriguez (Villarreal, 1,3 juta euro), Alberto Aquilani (Liverpool, 8,9 juta euro), David Pizarro (AS Roma), Stefan Savic (Man. City), Giulio Migliaccio (Palermo, 880.000 pounds), Stefan Savic (Man. City, barter), Luca Toni (Al Nasr, bebas kontrak)

Genoa
Masuk:  Andrea Bertolacci (Roma), Michele Canini (Cagliari, 2,5 juta euro), Diogo Rosado (Sporting, bebas), Anselmo (Palmeiras, 900 ribu euro), Andy Polo (Universitario, 1,2 juta euro), Ciro Immobile (Juventus, 4 juta euro), Daniel Tozser (Genk, bebas), Steve von Bergen (Cesena, bebas), Julian Velazquez (Independiente, 3,5 juta euroa), Valerio Verre (AS Roma, 1,5 juta euro), Alexandros Trovas (Palermo), Daniel Martinez (Palermo), Ahmed Barusso (AS Roma), Andy Polo (Universitario, 1,1 juta euro), Marco Borriello (Roma, pinjam), Juan Vargas (Fiorentina, pinjam)

Inter Milan
Masuk:  Samir Handanovic (Udinese), Matias Silvestre (Palermo, pinjam), Rodrigo Palacio (Genoa, 10,5 juta euro), Fredy Guarin (Porto, 11 juta euro), Gaby Mudingayi (Bologna, pinjam), Alvaro Pereira (Porto, 10 juta euro), Antonio Cassano (AC Milan), Walter Gargano (Napoli, pinjam)

Juventus
Masuk:  Richmond Boakye (Genoa, 4 juta euro), Alberto Masi (Pro Vercelli, 800 ribu euro), Lucio (Inter, bebas), Nicola Leali (Brescia, 3,8 juta euro), Paul Pogba (Man. United), Kwadwo Asamoah (Udinese, 9 juta euro), Mauricio Isla (Udinese, 9,4 juta euro), Emanuele Giaccherini (Cesena, 4 juta euro), Sebastian Giovinco (Parma, 11 juta euro), Martin Caceres (Sevilla, 8 juta euro), Manolo Gabbiadini (4,8 juta pounds), Rubinho (bebas transfer), Nicklas Bendtner (Arsenal, pinjam)

Lazio
Masuk:  Antonio Candreva (Udinese), Ederson (Lyon), Michael Ciani (Bordeaux, 2,2 juta pounds)

AC Milan
Masuk:  Edoardo Pazzagli (Fiorentina), Francesco Acerbi (Genoa, 4 juta euro), Kevin Constant (Genoa, pinjam), Bakaye Traore (Nancy, bebas), Gabriel (Cruzeiro, 500 ribu euro), Riccardo Montolivo (Fiorentina, bebas), Sulley Muntari (Inter, bebas), Cristian Zapata (Villarreal, pinjam), Giampaolo Pazzini (Inter Milan), M'Baye Niang (Caen, 2,6 juta pounds), Bojan Krkic (Roma, pinjam), Nigel De Jong (Man. City, 3 juta pounds)

Napoli
Masuk:  Alessandro Gamberini (Fiorentina, 2 juta euro), Valon Behrami (Fiorentina, 8 juta euro), Soma Novothny (Veszprem), Davide Bariti (Vicenza), Goran Pandev (Inter, 7,5 juta euro), Eduardo Vargas (Universidad Chile, 11,4 juta euro), Mehdi Kabine (Carpi), Omar El Kaddouri (Brescia, 2 juta euro), Bruno Uvini (Sao Paulo, 2,6 juta pounds), Giandeomenico Mesto (Genoa)

Palermo
Masuk:  Michel Morganella (Novara), Samir Ujkani (Novara), Franco Brienza (Siena, 1,3 juta euro), Aljaz Struna (Koper), Nicolas Viola (Reggina), Sebastian Sosa (Cerro Largo, 2 juta euro), Paulo Dybala (Instituto, 12 juta euro), Egidio Arevalo (2,8 juta euro), Steve von Bergen (Genoa), Luca Giorgi (Novara)

Parma
Masuk:  Afriyie Acquah (Palermo, pinjam), Mirko Pigliacelli (Roma), Ignacio Fideleff (Napoli, pinjam), Marco Parolo (Cesena, pinjam), Andrea Rossi (Siena), Fabiano Santacroce (Napoli), Gianluca Musacci (Empoli, 500 ribu pounds), Jonathan Biabiany (Sampdoria, 3,5 juta euro), Nicola Del Pivo (Cesena), Pavol Bajza (Dubnica, bebas), Raman Chibsah (Juventus), Andrea Rossini (Cesena), Giuseppe Pacini (Siena), Riccardo Casini (Bologna), Amauri (Fiorentina), Ishak Belfodil (Lyon, 2,5 juta euro), Dorlan Pabon (Nacional, 4 juta euro), Alvaro Ampuero (Universitario, 100 ribu euro), Jaime Valdes (Sporting, 1,8 juta euro), Sotiris Ninis (Panathinaikos, bebas), Aleandro Rossi (AS Roma), Nicola Russo (Taranto), Daniele Bazzoffia (Gubbio), Yohan Benalouane (Cesena), Salomon Enow (Spezia), Vittorio Fabris (Vicenza)

Pescara
Masuk:  Birkir Bjarnason (Standard, pinjam), Giuseppe Colucci (Cesena), Elvis Abbruscato (Vicenza), Gianluca Caprari (Roma, 1,2 juta euro), Juan Quintero (Envigado, 3 juta euro), Vladimír Weiss (Manchester City, 1,8 juta euro), Mattia Perin (Genoa, pinjam), Manuele Blasi (Lecce), Christian Terlizzi (Varese)

AS Roma
Masuk:  Leandro Castan (Corinthians, 5 juta euro), Michael Bradley (Chievo, 3,8 juta euro), Jonatan Lucca (Internacional, 700 ribu euro), Tomas Svedkauskas (Svyturys), Dodo (Corinthians, bebas) Marquinho (Fluminense, 3,5 juta euro), Tallo (Chievo, 1 juta euro), Mattia Destro (pinjam), Panagiotis Tachtsidis (Genoa, 2,5 juta euro), Ivan Piris (Sao Paulo, pinjam), Federico Balzaretti (Palermo, 4,5 juta euro), Claudiu Bumba (Targu Mures, 600 juta euro), Marquinhos (Corinthians, pinjam)

Sampdoria
Masuk:  Lorenzo De Silvestri (Fiorentina, pinjam), Paolo Castellini (Parma), Simone Corazza (Portosummaga), Andrea Costa (Reggina, 1 juta euro), Eder (Cesena, 3,5 juta euro), Renan (Cluj, 3,2 juta euro), Tommaso Berni (Sporting Braga), Marcelo Estigarribia (Deportivo Maldonado), Enzo Marseca (Malaga, bebas transfer))

Siena
Masuk:  Francesco Valiani (Parma), Matteo Rubin (Torino), Matteo Contini (Zaragoza), Paolo Hernan Dellafiore (Parma), Manuel Coppola (Parma), Abdou Doumbia (Parma), Alberto Galuppo (Parma), Giulio Cavallari (Vicenza), Andrea Campagnolo (Catania), Neto (Nacional, 1,7 juta euro), Valerio Verre (Genoa, pinjam), Matias Martinez (Racing Club, pinjam), Joelson (Pergocrema, bebas transfer), Andrea Scicchitano (Pisa, bebas transfer), Alessandro Rosina (Zenit, bebas kontrak), Ze Eduardo (Genoa)

Torino
Masuk:  Alessandro Gazzi (Siena, 2,6 juta euro), Gianluca Sansone (Sassuolo, 1,6 juta euro), Mario Santana (Napoli, pinjam), Marco Migliorini (Chieti), Jean-Francois Gillet (Bologna, 1,8 juta euro) Matteo Darmian (Palermo, 900 ribu euro), Migjen Basha (Atalanta, 800 ribu euro),
Damiano Ferronetti (Udinese), Pablo Caceres (Real Mallorca), Matteo Brighi (AS Roma, pinjam), Dionisio Villalba (Cadiz), Alessio Cerci (Fiorentina, 2,2 juta pounds), Valter Birsa (Genoa), Alessandro Agostini (Cagliari)

Udinese
Masuk:  Maicosuel (Botafogo, 5,3 juta euro), Daniele Mori (Empoli), Davide Faraoni (Inter), Allan (Maldonaldo, 3 juta euro), Thomas Heurtaux (Caen, 2,1 juta euro), Willians (Flamengo, 3 juta euro), Wojciech Pawlowski (Lechia Gdansk, 500 ribu euro) , Marco Cassetti (Roma, bebas transfer), Mathias Ranegie (Malmo, 1,7 juta pounds), Andrea Lazzari (Fiorentina), Daniele Padelli (Sampdoria)

Peringkat Serie A 2011/2012


SERIE A 2011-2012 - FULL TABLE

Pos.TeamPlWDLGFGA+/-Pts
1Juventus382315068204884
2AC Milan38248674334180
3Udinese3818101052351764
4Lazio38188125647962
5Napoli381613966462061
6Internazionale38177145855358
7AS Roma38168146054656
8Parma381511125453156
9Bologna381312134143-251
10Chievo381213133545-1049
11Catania381115124752-548
12Atalanta381313124143-246
13Fiorentina381113143743-646
14Siena381111164545044
15Cagliari381013153746-943
16Palermo381110175262-1043
17Genoa38119185069-1942
18Lecce38812184056-1636
19Novara38711203565-3032
20Cesena38410242460-3622

Senin, 03 September 2012

Daftar Juara Liga Serie A Italia

  • 1898 - Genoa Cricket & Athletic Club
  • 1899 - Genoa Cricket & Athletic Club
  • 1900 - Genoa C.F.C.
  • 1901 - Milan Cricket & FC
  • 1902 - Genoa C.F.C.
  • 1903 - Genoa C.F.C.
  • 1904 - Genoa C.F.C.
  • 1905 - FC Juventus
  • 1906 - Milan FC
  • 1907 - Milan FC
  • 1908 - Pro Vercelli
  • 1909 - Pro Vercelli
  • 1910 - Internazionale
  • 1911 - Pro Vercelli
  • 1912 - Pro Vercelli
  • 1913 - Pro Vercelli
  • 1914 - Casale
  • 1915 - Genoa C.F.C. (gelar diberikan oleh FIGC)
  • 1916-19 - dibatalkan karena PD I
  • 1920 - Internazionale
  • 1921 - US Pro Vercelli
  • 1922 - CCI: US Pro Vercelli; FIGC: US Novese
  • 1923 - Genoa C.F.C.
  • 1924 - Genoa C.F.C.
  • 1925 - Bologna FC
  • 1926 - FC Juventus
  • 1927 - Torino (dicabut FIGC)
  • 1928 - FC Torino
  • 1929 - Bologna
  • 1929-30 - Ambrosiana-Inter
  • 1930-31 - Juventus
  • 1931-32 - Juventus
  • 1932-33 - Juventus
  • 1933-34 - Juventus
  • 1934-35 - Juventus
  • 1935-36 - Bologna
  • 1936-37 - Bologna
  • 1937-38 - Ambrosiana-Inter
  • 1938-39 - Bologna
  • 1939-40 - Ambrosiana-Inter
  • 1940-41 - Bologna
  • 1941-42 - AS Roma
  • 1942-43 - Torino
  • 1944-45 - dibatalkan karena PD II
  • 1945-46 - Torino
  • 1946-47 - Torino
  • 1947-48 - Torino
  • 1948-49 - Torino
  • 1949-50 - Juventus
  • 1950-51 - AC Milan
  • 1951-52 - Juventus
  • 1952-53 - Internazionale
  • 1953-54 - Internazionale
  • 1954-55 - AC Milan
  • 1955-56 - Fiorentina
  • 1956-57 - AC Milan
  • 1957-58 - Juventus
  • 1958-59 - AC Milan
  • 1959-60 - Juventus
  • 1960-61 - Juventus
  • 1961-62 - AC Milan
  • 1962-63 - Internazionale
  • 1963-64 - Bologna
  • 1964-65 - Internazionale
  • 1965-66 - Internazionale
  • 1966-67 - Juventus
  • 1967-68 - AC Milan
  • 1968-69 - Fiorentina
  • 1969-70 - Cagliari
  • 1970-71 - Internazionale
  • 1971-72 - Juventus
  • 1972-73 - Juventus
  • 1973-74 - Lazio
  • 1974-75 - Juventus
  • 1975-76 - Torino
  • 1976-77 - Juventus
  • 1977-78 - Juventus
  • 1978-79 - AC Milan
  • 1979-80 - Internazionale
  • 1980-81 - Juventus
  • 1981-82 - Juventus
  • 1982-83 - AS Roma
  • 1983-84 - Juventus
  • 1984-85 - Hellas Verona
  • 1985-86 - Juventus
  • 1986-87 - SSC Napoli
  • 1987-88 - AC Milan
  • 1988-89 - Internazionale
  • 1989-90 - SSC Napoli
  • 1990-91 - Sampdoria
  • 1991-92 - AC Milan
  • 1992-93 - AC Milan
  • 1993-94 - AC Milan
  • 1994-95 - Juventus
  • 1995-96 - AC Milan
  • 1996-97 - Juventus
  • 1997-98 - Juventus
  • 1998-99 - AC Milan
  • 1999-2000 - Lazio
  • 2000-01 - AS Roma
  • 2001-02 - Juventus
  • 2002-03 - Juventus
  • 2003-04 - AC Milan
  • 2004-05 - tidak ada[1]
  • 2005-06 - Internazionale[2]
  • 2006-07 - Internazionale
  • 2007-08 - Internazionale
  • 2008-09 - Internazionale
  • 2009-10 - Internazionale
  • 2010-11 - AC Milan
  • 2011-12 - Juventus

Sejarah Serie A


BLOGSITE MASIH DALAM MASA UJI COBA
Masih mengumpulkan data akurat untuk informasi Anda